Senin, 01 Desember 2014

Menunggu? Sebentar lagi.



Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda
Aku selalu suka sehabis hujan dibulan Desember,
Di bulan Desember
Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka

Selasa, 25 November 2014

November's Cry

Where's that f**king November Rain?
I need it damn much right now
It's almost December already
5 days left on November

Dear November..
I hope you're crying now
I need your tears
Drop it now, please

Dear December..
Don't come early
Wait for the November for awhile
Until it's crying

Then..
Cry!

Then..
Come!

It's like a farewell for me
That tears..
Cry for me, November!
Cry for me!

Before the December is come
Waiting for you
It's like acquaintance with eleven months
To meet you again

So cry for me!
And i'll say it sincerely
A 'see you again'
not a 'good bye'

Senin, 24 November 2014

Strength

I’ve been passing the hard days. Well, not really. Im just kinda busy in this several days, several weeks, frankly. Yea, with my classic reasons, I write this feeling in my blog. Oh my.. I hope anyone feel me! I mean feel my dizziness. Maybe only you (reader) and god are the one who knows what I feel during this several weeks. I just don’t wanna let people know about my difficulties and my weakness by telling them with all my complains. No. That’s not me. This’s me, doing this. Writing. Just like right now.

People said that “when you’re telling your feeling to the others, It might makes you feel better”. Hell no, I don’t think so. Why?

First, you’ll never know who your real best listener. You’ll never know who’s the one that will listen to all of your problems.

Second, Hello~ everyone has their own problems. Don’t give them the others.

Third, you’ll never know who your real enemy. From the research by… well, I can’t remember it. ah whatever. I ever heard “about 50% people don’t give a shit about your problems, 40% thank to the god that you had it, 10% listen to you, and forget about your problem after several minutes”.

Fourth, sometimes other’s opinions are not solutive enough. Sometimes it’s useful. And then, you’re just facing all the option from the opinion. But in the end, people will say.. “it’s up to you”. Yap, you have to choose it by yourself.

Logic? Haha! That’s my reason about tell-listen-activity.

And that’s why I write this. Maybe you (reader) are the one who care about my stories, my days, my life. That’s why you read this and translate my writing first, of course! Haha

Yeaaaa… My biggest point is I’M KINDA TIRED RIGHT NOW. AND I THINK I WILL BE MORE TIRED THAN THIS. I HOPE SOMEONE AUTOMATICALLY KNOW ABOUT IT. EVEN I NEVER TELL THEM BY MY SELF.


And God… I NEED MORE STRENGTH. TO BE STRONGER. I know you're reading this.

Sabtu, 27 September 2014

Mengulang September


 Selamat mengulang september kesekian kalinya, bagimu
September yang kesekian kalinya
Yang tak pernah terasa sama

Tahukah kau?
Septemberku kini lebih indah
Aku punya banyak hal
yang tak perlu lagi ku kenang kenang
Aku punya bulan Maret
Bulan Maret yang menunggu untuk ku ulang
Kami ulang-ulang
Kami kenang

Sampai bertemu
Silahkan mengulang Septembermu
Semoga bahagia tetap milik kita

Selasa, 23 September 2014

Rani - 02



Pagi, tepatnya pagi-pagi sekali, ibu menggedor pintu kamarku. Membuyarkan sisa-sisa mimpiku yang masih samar ku ingat. Sebelum aku dikutuk jadi batu, dengan setengah malas ku buka pintu. Dari raut wajahnya, ia tampak heran. Jika kutangkap dari benaknya, ibu tengah bertanya-tanya mengapa aku masih belum mandi dan berdandan seperti yang telah ia lakukan.

Dan benar saja, aku dipaksa untuk segera mandi. Andai ibu tau, baru 2 jam aku tidur malam ini. Akibat ulah seorang tetangga yang menyelinap masuk ke kamarku dan merengek karena takut mengahadapi hari ini. Hingga tengah malam ia kabur dari kamarnya yang tepat didepan kamarku ini. Lalu setelah kejadian itu, mungkin ia langsung tertidur lelap. Kemudian aku yang terdiam, tak bisa tidur. Memikirkan banyak hal.

Aku tak pernah berfikir bahwa teman kecilku yang tadinya biasa duduk di atas sepeda bersamaku hampir disetiap pagi dan sore, kini akan segera memulai hidup barunya. Ah, rasanya begitu konyol. Bagaimana bisa ia membiarkan sisa hidupnya kedepan akan ia habiskan dengan seseorang yang baru ia kenali bahkan hanya dalam beberapa bulan saja? Aku mengenalnya telah beribu-ribu hari, selama ini dia selalu menghabiskan hari-harinya denganku, begitu juga dengan aku. Hampir tak ada hari yang tanpa wajah dan suaranya. Hingga dia bertemu dengan kekasihnya itu.

Rani, kau kini bertemu teman barumu. Aku ingin tau, apakah ia selalu memberimu senyum tulus setiap pagi? Apakah ia selalu siap menemani kemana kau ingin pergi? Apakah ia benar-benar mendengarkan semua keluh kesahmu? Aku harap begitu.

Kau punya teman barumu, bagaimana dengan aku? Bagaimana dengan aku yang telah terlalu terbiasa jadi temanmu?

Minggu, 14 September 2014

Just another Sunday~

 Happy Sunday everyone! :)
It's just another Sunday, and another sunny day. From the morning until the night, i've enjoyed the day with these amazing people.

Hey, do you wanna feel my sunny day too?
These are the pictures, hope you'll feel the happiness too :)









the most sincere smiles :)



Btw, have a very happy 20th birthday for our beloved 'wak'. On the picture, she is in the middle of us, right behind me. Yap, the one who we wanted to kiss :)

Senin, 01 September 2014

Sekali Lagi



               Pernahkah kau menulis tentang pagi diwaktu malam? Bercerita tentang senja dikala pagi? Aku sering. Karena kadang hal yang kita rasakan saat ini membuatmu teringat akan hal yang terjadi diwaktu yang lain.

Ketika bangun pagi, ku buka jendela yang masih terasa asing ini. Kulihat langit yang masih belum begitu terang, serta sinar surya masih malu-malu padaku. Udara pagi dan angin yang bertiup begitu tak segan menyubit kulit, teringat aku akan malam yang bukan disini, malam yang jauh disana, malam yang terasa sama dingin dan gelapnya. Bertahun yang lalu, yang samar ku ingat.

               Pernah aku melihat senja datang dan berlari, serta surya yang sembunyi di ujung sana. Warna pepohonan lalu menghitam, membentuk lekukan siluet. Sendu dan syahdu.  Sama sendunya kala pagi di jauh sana, ketika matahari mulai merangkak untuk pamerkan sinarnya, memantulkan cahaya keemasan pada riuh air yang menggenang, mengalir di bawahnya.

               Manusia selalu punya banyak hal yang ia simpan dalam ingatan, kemudian alam akan membangkitkan ingatan itu sekali lagi. Bahkan hanya dengan semilir angin yang membelai lembut wajahmu, akan selalu ada hal yang mungkin kembali kau rasa. Atau tetesan hujan yang kemudian mengalir di pipimu, pernah kah kau merasa itu sebelumnya? Mungkin bukan air langit, atau air mata?

Sabtu, 23 Agustus 2014

Rani - 01



               Malam itu Rani mengetuk jendela kamar ku lagi, tapi kali ini raut wajahnya tak secerah saat terakhir kali ia melakukan hal yang sama seperti saat ini. Apa lagi yang perlu ia kabarkan padaku? Setelah berhari hari ia puasa bicara padaku. Belum ku buka jendela, buru-buru ku lihat jam di meja. Hampir tengah malam. Apa yang mengusikmu, Rani?

               Ia langsung menghambur di pelukan ketika belum sempat aku berucap apa-apa. Rani.. apalagi yang bisa aku lakukan untukmu? Kali ini hampir aku tak punya cara untuk menghentikan tangis sendu mu itu. Aku memilih diam mematung, lalu kuberanikan diri membalas pelukmu. Semoga hatimu segera tenang, aku menunggu tumpahan keluh kesahmu, seperti biasa.

               Ku lirik jam, tengah malam lewat sudah. Peluk mu masih erat melingkari tubuhku. Tangismu mulai reda. Aku paling benci melihatmu seperti ini. Kali ini apa lagi? Setelah hampir seminggu yang lalu kau datang dengan wajah dan kabar bahagiamu, kali ini apa? Ku seka tangismu, lalu pelukmu resmi selesai. Dosaku usai.

               Rani.. Andai dia adalah aku, kau tak perlu lagi menyebrangi pagar rumah mu untuk tiba di depan kamar ku. Akan ku peras keringatku demi atap yang sama denganmu. Tak aku biarkan air matamu jatuh, kau boleh peluk aku setiap waktu, kau bebas tumpahkan apa pun keluh kesahmu. Bukan dia!

               Setelah kau bercerita sepuasmu, kita lama terdiam. Aku terpaku, tak sanggup bicara, bahkan sulit bernafas. Yang ku dengar hanyalah detak jarum jam. Lalu ku paksa diri bicara “pulanglah, Rani. Kau harus bangun pagi. Esok akan ada pria yang sah untukmu. Tak usah khawatir” ia menatapku lekat, lalu tersenyum.

               Tiga ribu hari denganku, tidak kah pernah sekali pun kau merasa?

Selasa, 01 Juli 2014

Minggu, 22 Juni 2014

Aku rindu kau dan jarak
Dibanding hanya kita
Kita yang saling merindu
Dibanding kita tanpa jarak

Mungkin aku salah
Yang selalu merengek sendiri
Hingga kau juga lelah
Datang, lalu jarak pergi

Kita sendiri
Benar-benar sendiri
Dan jauh lebih jauh dibanding dulu
Dibanding ratusan kilometer itu

Ada yang salah
Namun apa?

Masih bisakah dikoreksi?
karena kali ini rindu itu beda
Rindu pada kita ratusan hari lalu
Bukan padamu

Rabu, 28 Mei 2014

Stay

What are we suppose to do when god gives you a love? A love like you never felt before. A love that makes your life seems easier and love you wanna stay with all your life. What are we suppose to do?

You'll fight, I'll struggle.
I'm struggling, you're fighting. We both know exactly what we want. I need you, so do you. But do we know what we suppose to do?

Sometimes i feel like I'm just too dumb to enterprise this feeling, because all I see is you. Is it just my ego? No matter what people think and say, I'm just happy and these days are so much easier when it goes hard if you hold me. I'm just blinded, but it's beauty.

So what are we suppose to do?
Staying in love. Everyday.
This entry was posted in

Selasa, 27 Mei 2014

Jumat, 02 Mei 2014

Karena sejatinya hidup bukan tentang bercita-cita menjadi yang paling pintar, namun tentang berusaha menjadi yang paling mau belajar dari siapa pun, lalu jadi manfaat bagi siapa pun. 

Jumat, 04 April 2014

Hurting and hurted

"Of course I’ll hurt you. Of course you’ll hurt me. Of course we will hurt each other. But this is the very condition of existence. To become spring, means accepting the risk of winter. To become presence, means accepting the risk of absence." ― Antoine de Saint-Exupéry, The Little Prince

Kebetulan nemu kalimat itu di blog yang aku follow. Inti dari quote itu? Existence. satu hal yang harus kita tau, orang yang ada di sekeliling kita akan membuat kita ecewa atau sedih. atau bahkan mungkin kebalikan. Yang namanya manusia kadang suka semaunya, khilaf. Kita pasti pernah atau akan merasa disakiti atau menyakiti. We have to realize and ready to get hurt by someone. 

Beberapa waktu lalu, aku sempat sedikit banyak dapat 'pelajaran'. Memaksakan, dalam hal apapun, gak akan baik. akhirnya apa? ya kecewa. Aku belajar tentang brtahan untuk 'exist' walau aku tau ini hasil dari paksaan. And in the end, i  hurt someone. Dan someone ini? 2 orang. Salah seorangnya pernah bilang "mungkin ini karma. Aku dulu pernah ngelakuin hal yang sama ke orang lain"
Percaya karma? Kalo aku lebih suka nyebutnya 'pelajaran'. Allah emang Maha bijaksana, karena Dia tau, hambaNya akan belajar banyak dan akan jauh lebih mengerti jika perlakuan yang diberi untuk orang lain diberikan pada dirinya sendiri.  

Yaaah... at least aku belajar tentang ikhlas dan bertahan tanpa 'paksaan'. Semoga kamu juga belajar.

Minggu, 16 Maret 2014

lampu jalan

Kita berdua hanya berpegangan tangan
tak perlu berpelukan
Kita berdua hanya saling bercerita
tak perlu memuji

Kita berdua tak pernah ucapkan maaf
tapi saling mengerti
Kita berdua tak hanya menjalani cinta
tapi menghidupi...

Ketika rindu menggebu-gebu
Kita menunggu
Jatuh cinta itu biasa saja

Kita berdua tak pernah ucapkan maaf
tapi saling mengerti

Ketika rindu menggebu-gebu
Kita menunggu
Jatuh cinta itu biasa saja
Saat cemburu kian membelenggu
cepat berlalu
jatuh cinta itu biasa saja

Jika jatuh cinta itu buta
berdua kita akan tersesat
saling mencari di dalam gelap
kedua mata kita gelap
lalu hati kita gelap
hati kita gelap,lalu hati kita gelap...

Jika jatuh cinta,itu biasa saja
Kita jatuh cinta, itu biasa saja

Senin, 10 Februari 2014


How i miss that smile
How i miss that voice
How i miss you
And all the things about you..

Now everything's not only about distances, more than that, so much bigger and harder
Now, 'far' is not only about 'distance'
Now distances is not only the miles..

I just don't know what am i suppose to do
I can't make you always wait me, any longer
You deserve so much better, not me and this uncertainty.

Thank you for come to my life, make my day and everything
I'm sorry for what i've done.