Masih, ku pandangi langit-langit tempatku merebah diri. Memang tak ada bintang disini, tak ada kunang-kunang atau sedikit saja pantulan cahaya bulan. Berteman listrik beberapa watt yang cukup menyilaukan mata. Aku jarang sekali terlelap bertemankan gelap. Kenapa? Sederhana, aku takut mimpi buruk. Dan yang menjadi pertanyaanku, mengapa saat tidur dan lampu ku matikan, aku selalu didatangi mimpi buruk?
Ini semua tentang mimpi. Tentang mimpi yang menjadi nyata, mimpi yang tak kunjung nyata, atau bahkan mimpi yang hanyalah sekedar mimpi.
Aku yakin, saat ini kau tengah berkelana di dunia ciptaanmu sendiri. Dunia dimana kuda bersayap, merpati bertanduk, kelinci bertopi. Dunia yang terkadang jauh dari logika dan nyata.
Aku pernah bermimpi tentang dan denganmu. Sebuah mimpi yang rasanya selalu ingin ku tulis. Namun, rasanya itu mimpi termustahil yang pernah ku harap bisa dicapai.
Aku tak ingin menulis tentangmu, karena aku takut jika nanti kau pergi, sakit itu tak hanya dihari ku, tapi juga di diaryku. Aku telah nyaman dengan rasa aman dan nyaman, aku terlalu takut menyentuh kata cinta. Kata yang aku yakini, kaya makna. Kata yang jika kau sebut untuk seseorang, kau bisa merubah dunianya. Kata tersulit untuk diucapkan. Kata yang mengandung komitmen kuat saat kau sebut. Kata yang indah, kala ia diucap oleh orang yang paling tepat.
0 Comments:
Posting Komentar