Sabtu, 27 September 2014

Mengulang September


 Selamat mengulang september kesekian kalinya, bagimu
September yang kesekian kalinya
Yang tak pernah terasa sama

Tahukah kau?
Septemberku kini lebih indah
Aku punya banyak hal
yang tak perlu lagi ku kenang kenang
Aku punya bulan Maret
Bulan Maret yang menunggu untuk ku ulang
Kami ulang-ulang
Kami kenang

Sampai bertemu
Silahkan mengulang Septembermu
Semoga bahagia tetap milik kita

Selasa, 23 September 2014

Rani - 02



Pagi, tepatnya pagi-pagi sekali, ibu menggedor pintu kamarku. Membuyarkan sisa-sisa mimpiku yang masih samar ku ingat. Sebelum aku dikutuk jadi batu, dengan setengah malas ku buka pintu. Dari raut wajahnya, ia tampak heran. Jika kutangkap dari benaknya, ibu tengah bertanya-tanya mengapa aku masih belum mandi dan berdandan seperti yang telah ia lakukan.

Dan benar saja, aku dipaksa untuk segera mandi. Andai ibu tau, baru 2 jam aku tidur malam ini. Akibat ulah seorang tetangga yang menyelinap masuk ke kamarku dan merengek karena takut mengahadapi hari ini. Hingga tengah malam ia kabur dari kamarnya yang tepat didepan kamarku ini. Lalu setelah kejadian itu, mungkin ia langsung tertidur lelap. Kemudian aku yang terdiam, tak bisa tidur. Memikirkan banyak hal.

Aku tak pernah berfikir bahwa teman kecilku yang tadinya biasa duduk di atas sepeda bersamaku hampir disetiap pagi dan sore, kini akan segera memulai hidup barunya. Ah, rasanya begitu konyol. Bagaimana bisa ia membiarkan sisa hidupnya kedepan akan ia habiskan dengan seseorang yang baru ia kenali bahkan hanya dalam beberapa bulan saja? Aku mengenalnya telah beribu-ribu hari, selama ini dia selalu menghabiskan hari-harinya denganku, begitu juga dengan aku. Hampir tak ada hari yang tanpa wajah dan suaranya. Hingga dia bertemu dengan kekasihnya itu.

Rani, kau kini bertemu teman barumu. Aku ingin tau, apakah ia selalu memberimu senyum tulus setiap pagi? Apakah ia selalu siap menemani kemana kau ingin pergi? Apakah ia benar-benar mendengarkan semua keluh kesahmu? Aku harap begitu.

Kau punya teman barumu, bagaimana dengan aku? Bagaimana dengan aku yang telah terlalu terbiasa jadi temanmu?

Minggu, 14 September 2014

Just another Sunday~

 Happy Sunday everyone! :)
It's just another Sunday, and another sunny day. From the morning until the night, i've enjoyed the day with these amazing people.

Hey, do you wanna feel my sunny day too?
These are the pictures, hope you'll feel the happiness too :)









the most sincere smiles :)



Btw, have a very happy 20th birthday for our beloved 'wak'. On the picture, she is in the middle of us, right behind me. Yap, the one who we wanted to kiss :)

Senin, 01 September 2014

Sekali Lagi



               Pernahkah kau menulis tentang pagi diwaktu malam? Bercerita tentang senja dikala pagi? Aku sering. Karena kadang hal yang kita rasakan saat ini membuatmu teringat akan hal yang terjadi diwaktu yang lain.

Ketika bangun pagi, ku buka jendela yang masih terasa asing ini. Kulihat langit yang masih belum begitu terang, serta sinar surya masih malu-malu padaku. Udara pagi dan angin yang bertiup begitu tak segan menyubit kulit, teringat aku akan malam yang bukan disini, malam yang jauh disana, malam yang terasa sama dingin dan gelapnya. Bertahun yang lalu, yang samar ku ingat.

               Pernah aku melihat senja datang dan berlari, serta surya yang sembunyi di ujung sana. Warna pepohonan lalu menghitam, membentuk lekukan siluet. Sendu dan syahdu.  Sama sendunya kala pagi di jauh sana, ketika matahari mulai merangkak untuk pamerkan sinarnya, memantulkan cahaya keemasan pada riuh air yang menggenang, mengalir di bawahnya.

               Manusia selalu punya banyak hal yang ia simpan dalam ingatan, kemudian alam akan membangkitkan ingatan itu sekali lagi. Bahkan hanya dengan semilir angin yang membelai lembut wajahmu, akan selalu ada hal yang mungkin kembali kau rasa. Atau tetesan hujan yang kemudian mengalir di pipimu, pernah kah kau merasa itu sebelumnya? Mungkin bukan air langit, atau air mata?