Hari ini, 26 Mei 2012, adalah
hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa-siswi kelas XII SMA. Kalian
pastinya udah tau kenapa, kan ? yap, hari ini hasil kelulusan SMA se-Indonesia
akan diumumkan.
Menurut desas-desus yang beredar,
katanya tingkat kelulusan tahun ini meningkat dari 89% koma sekian, jadi 99%
koma sekian sekian berapa gitu haha. Kelulusan di Riau sekitar 98,7%, dan di
Rohil sekitar 99,8%. wow :D
Oh ya, demi ngeliat pengumuman
kelulusan, aku udah hampir 2 hari di Bagansiapiapi, my lovely home town. Bimbel
sengaja meliburkan kegiatan belajar mengajar supaya siswa-siswi yang berasal
dari daerah bisa pulang ke habitat asalnya masing-masing. Hari ini aku dan
teman-temanku akan kembali berjumpa. wah rindu rasanya, udah hampir satu bulan
aku gak ketemu mereka.
Jam 4 sore setelah melaksanakan
Sholat Ashar dan minta izin dari orang tua tentunya, kami berkumpul di rumah
wali kelas, bu’ Afrida. Setelah salam-salaman, peluk-pelukan (sesama jenis!),
dan melepas rindu dengan teman-temanku, kami berangkat ke sekolah.
Dari kejauhan sudah terlihat
ramainya sekolah dengan sepeda motor yang diparkirkan di depan sekolah sampai
ke pinggir-pinggir jalan dan membuat jalanan sedikit macet -,-. Kami memasuki
gerbang sekolah lalu berkumpul di lapangan olahraga, tempat kami biasa
melaksanakan kegiatan rutin tiap hari Senin pagi, upacara bendera.
Dengan seragam putih abu-abu di
tubuh kami, semuanya terasa aneh dan ajaib !
Masih segar diingatan ketika
pertama kali kami dikumpulkan di lapangan ini oleh guru-guru dan kakak seniorku.
Saat itu dengan seragam putih biru yang dilapisi baju olahraga SMP dan berbagai
atribut wajib MOS seperti kalung yang terbuat dari kerang dan timun serta
kalung tanda pengenal yang dilapisi karton sebesar buku, topi dari ember, tas
dari kantong kresek, kaos kaki di sebelah kanan berwarna hitam dan putih di
sebelah kiri, rambut dikepang sebanyak 7 buah kepangan. Aku nyaris terlihat
seperti pasien sakit jiwa yang kabur. Bukan, adakah yang lebih buruk dari itu ?
seperti itulah aku saat itu.
Saat itu perasaanku sama dengan
sekarang, aku takut.
Ketika pertama kali ku injak
lapangan ini, aku merasa seperti akan masuk ke sebuah dunia baru, masa putih
abu-abu dengan begitu banyak orang-orang baru yang belum ku kenal. Saat itu aku
begitu tak sabar rasanya ingin segera memakai seragam baru, tapi kini bertolak
belakang. Aku tak ingin lagi memakai seragam yang jadi saksi perjalananku selama 3 tahun,
aku ingin hari ini menjadi hari terakhirku memakai seragam tercinta ini. Sudah cukup
lama aku berjuang disini, tempat ini. Aku ingin pergi, aku ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Aku tak lagi ingin disebut siswi. Tahun 2012
ini aku harus lulus dan menjadi seorang mahasiswi! Harus!
Hampir satu jam kami berdiri
disini, mendengar wejangan dan nasihat dari kepala sekolah, Pak Mulyawansyah. Beliau berpesan, “melanjutkan
kuliah atau tidak, tetaplah, jangan pernah berhenti belajar, dengan siapapun
itu. jadilah manusia yang haus ilmu, jangan lupa selalu berdoa. kami semua akan
selalu mendoakan kalian agar kelak sukses.” Dan pesan yang paling kami ingat
adalah, “jangan coret-coret baju, nak. yang coret-coret baju, SKHUNnya kami tahan.” Hahaha
selalu saja!
Rasanya sudah tak sabar lagi
melihat nomor pesertaku terpampang di kertas pengumuman.
Akhirnya, kepala sekolah
memperbolehkan kami melihat pengumuman hasil UN di depan kelas XI IPA 4 dan di
depan Ruang Guru. Nomor peserta kami ditulis secara acak dan tidak disertai
nama. Aku lupa nomor pesertaku! Sial! Kuingat-ingat lagi deretan angka itu.
buntu! Yang teringat justru nomor siswaku di tempat Bimbelku, GO. Ajaib, datang
seseorang yang baru kukenal dekat selama tepat 9 bulan ini dengan secarik
kertas, terlihat foto, nama dan nomor pesertaku. Ah, kau terlihat bagaikan
bersayap saat ini, Iqbal.
Ku telusuri tiap deretan angka di
kertas ini, saling berdesakan. Ku lihat dari jauh, namun deretan angka itu tak
cukup besar untuk dibaca dari jarak satu setengah meter dan di tengah
kerumunan. Banyak yang telah bersorak-sorai girang “aku lulus, aku lulus!” Ku paksa
tubuhku masuk dikerumunan. Ah, peduli apa! Aku tak sabar melihat nomor
pesertaku. Ku perhatikan ratusan deretan angka di depanku. nomor pesertaku nyaris dideretan paling
akhir. Alhamdulillah, akhirnya aku lulus. Keluar dari kerumunan tadi, ku telfon
Ayahku untuk memberi kabar bahwa aku telah lulus.
Angkatan kami, tahun 2011/2012 berhasil lulus 100%
Angkatan kami, tahun 2011/2012 berhasil lulus 100%
Euforya kelulusan berlanjut di
jalan, awalnya aku tak berniat mencoret seragam ini, namun terlanjur basah,
seragamku disemprot dengan cat merah dari belakang. Sedikit menyesal, namun
justru ini jadi penyempurna akhir perjalanan, dimasa putih abu-abu.
Welcome university life!
Welcome university life!

0 Comments:
Posting Komentar