Tadi malam aku kembali bermimpi
tentang orang itu. seseorang yang datang dengan tiba-tiba dan pergi secara
tiba-tiba pula. Entah apa yang ada di benaknya tentang aku. Entah bagaimana dia
menilaiku. entah dimana aku ditempatkan dalam hatinya.
Di tempat ini, pertemuan pertama
kami. Ketika itu kelu rasanya lidah ini. Namun sungguh, aku ingin mendengar suaramu. Tubuhku mendingin dan kaku. Namun, aku ingin lebih dekat
denganmu, walau hanya satu senti.
Tatapanku terpaku ke depan, tak mampu menatapmu. Namun, aku ingin melihat
sepasang bola mata itu.
lebih banyak diam dibanding
bersuara. Sebuah keheningan yang indah.
mimpi tadi malam membuatku malu
dan iri. Bagaimana bisa aku kalah hebatnya dibanding bayanganku sendiri.
Bayanganku terlihat akrab denganmu, kau terlihat begitu ceria disana.
Bayanganku mampu menatapmu begitu lama, begitu lekat menikmati indah binar
matamu, yang sempat ku rasa meski sekejap.
Pernah aku merindumu, entah apa yang ku rasa waktu itu sama atau tidak. Aku tak peduli, ku nikmati semua rindu, sakit, benci, marah dan kesal padamu. Cukup ku simpan sendiri saja, kau tak perlu tahu. Mungkin Cuma aku yang rasa itu.
aku tak menyesali waktu yang
sempat kulewati dengannya, justru aku begitu menikmati masa indah yang sungguh
begitu singkat. Akan ku kenang kau, tidak di hati, hanya diingatan.
Dulu aku melihatmu sebagai
bintang yang begitu indah namun sulit ku gapai. Kini kau Cuma angin lalu, kau hanya
sebuah wajah di kerumunan, namamu hanya susunan huruf. Tak seperti waktu itu.
Terima kasih telah singgah, tak
akan aku biarkan kau datang lagi.

0 Comments:
Posting Komentar