Selasa, 15 Mei 2012

jangan datang lagi, bintang.

Tadi malam aku kembali bermimpi tentang orang itu. seseorang yang datang dengan tiba-tiba dan pergi secara tiba-tiba pula. Entah apa yang ada di benaknya tentang aku. Entah bagaimana dia menilaiku. entah dimana aku ditempatkan dalam hatinya.

Di tempat ini, pertemuan pertama kami. Ketika itu kelu rasanya lidah ini. Namun sungguh, aku ingin mendengar suaramu. Tubuhku mendingin dan kaku. Namun, aku ingin lebih dekat denganmu, walau  hanya satu senti. Tatapanku terpaku ke depan, tak mampu menatapmu. Namun, aku ingin melihat sepasang bola mata itu.
 lebih banyak diam dibanding bersuara. Sebuah keheningan yang indah.

mimpi tadi malam membuatku malu dan iri. Bagaimana bisa aku kalah hebatnya dibanding bayanganku sendiri. Bayanganku terlihat akrab denganmu, kau terlihat begitu ceria disana. Bayanganku mampu menatapmu begitu lama, begitu lekat menikmati indah binar matamu, yang sempat ku rasa meski sekejap.

Pernah aku merindumu, entah apa yang ku rasa waktu itu sama atau tidak. Aku tak peduli, ku nikmati semua rindu, sakit, benci, marah dan kesal padamu. Cukup ku simpan sendiri saja, kau tak perlu tahu. Mungkin Cuma aku yang rasa itu.

aku tak menyesali waktu yang sempat kulewati dengannya, justru aku begitu menikmati masa indah yang sungguh begitu singkat. Akan ku kenang kau, tidak di hati, hanya diingatan.

Dulu aku melihatmu sebagai bintang yang begitu indah namun sulit ku gapai. Kini kau Cuma angin lalu, kau hanya sebuah wajah di kerumunan, namamu hanya susunan huruf. Tak seperti waktu itu.

Terima kasih telah singgah, tak akan aku biarkan kau datang lagi.

0 Comments:

Posting Komentar