Selasa, 13 September 2016

Klise

Ada beberapa orang lama hadir lagi malam itu. Namun, kala itu berbeda. Kita tak terlalu tertawa. Mungkin lelucon yang dulu-dulu tak lagi lucu. Atau candaan lama tak lagi cukup menghibur. Setidaknya bagiku.

Kami manusia muda yang hampir mati dibunuh pertanyaan dalam otak masing-masing. Setiap kata dan tanya adalah jujur. Apa yang tertahan perlahan lepas. Kita sadar bahwa tengah belajar. Belajar jadi benar dan belajar jadi tegar.

Kosa kata menari-nari di udara. Masing-masing kita bicara dengan bahasanya. Tiap kita punya warna yang beda. Aku ingin ini, dia ingin itu, menurutku begini, menurutku begitu. Sebenarnya klise, aku simpulkan saja. Kita hanya ingin cinta dan bahagia.

Malam semakin larut, udara dingin menggigit. Bulan malu-malu di langit melihat kita yang semakin sengit. Aku punya ratusan kalimat yang ingin ku teriakkan. Namun aku memilih diam sambil tersenyum saja. Aku benar-benar perasa. Kurasa, aku mengerti. Kita punya seribu rencana, tapi takut pada apa yang di depan sana. Sebenarnya klise, aku simpulkan saja. Kita hanya ingin cinta dan bahagia.

0 Comments:

Posting Komentar